Selasa, 07 Juli 2020

Pengertian produksi dalam Islam

A.    Pengertian Produksi

Produksi merupakan urat nadi dalam kegiatan ekonomi,dalam kegiatan ekonomi tidak akan pernah ada kegiatan konsumsi,distribusi atau perdagangan barang atau jasa jika tidak diawali oleh kegiatan produksi.secara umum yang kita kenal produksi adalah menghasilkan barang atau jasa yang memiliki nilai guna,dalam istilah ekonomi ,produksi merupakan suatu proses atau siklus kegiatan-kegiatan ekonomi untuk menghasilkan barang atau jasa tertentu dalam memanfaatnkan faktor-faktor produksi dalam waktu tertentu.dalam ekonomi islam,devinisi produksi yaitu usaha atau kegiatan manusia untuk menciptakan atau menghasilkan barang  atau jasa tersebut memiliki nilai guna yang berbeda untuk kebutuhan manusia dalam bidang ekonomi.Nilai guna barang tersebut yaitu:

·         Nilai guna bentuk(form utility)

Yaitu suatu barang akan memiliki nilai guna apabila telah mengalami perubahan bentuk.contoh: kain

·         Nilai guna tempat (place utility)

Yaitu nilai guna suatu barang akan lebih tinggi karena perbedaan tempatnya.contoh: pasir,batu

·         Nilai guna kepemilikan (ownership utility)

Ialah nilai guna barang tersebut telah berpindah kepemilikannya.contoh:sepatu ditoko belum ada yang membeli

·         Nilai guna waktu(time utility)

Yaitu nilai guna suatu barang akan bertambah kalau barang tersebut digunakan pada saat yang tepat.contoh : jaket,payung

 

B.     MACAM-MACAM KEGIATAN PRODUKSI

a.       Kegiatan produksi berdasarkan proses produksi

1.      Kegiatan produsi langsung,yaitu kegiatan menciptakan ,membuat,atau menghasilkan barang secara langsung dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan manusiadan dapat dirasakan langsung

2.      Kegiatan produksi tidak langsung,yaitu kegiatan memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat yang hasilnya tidak secara langsung dapat dinikmatti tetapi melalui proses dan waktu yang lama.

 

b.      Kegiatan produksi berdasarkan tujuan hasil produksi

1.      Produksi teknis,kegiatan produksi yang bertujuan menambah nilai guna barang tanpa menghitungkan laba atau rugi atau disebut pula produksi nonekonomi

2.      Produksi ekonomi,kegiatan produksi untuk menambah nilai guna barang dengan memeperhitungkan laba atau rugi.

3.      Produksi nonekonomi,kegiatan produksi dalam meningkatkan nilai guna barang dengan tidak memeperoleh keuntungan.

 

c.       Kegiatan produksi berdasarkan jenis barang yang diproduksi

1.      Produksi barang,yaitu kegiatan menciptakan dan menambah nilai guna barang dengan cara menambah bentuk maupun sifat.

2.      Produksi jasa,kegiatan menciptakan dan menambah nilai suatu barang yang tidak dapat diubah bentuk maupun sifatnya dan hasilnya berupa jasa.

 

C.    Faktor-Fator Produksi Dalam Isalm

Dalam aktifitas produksinya, mengubah faktor poduksi menjadi barang/jasa. Berdasarkan hubungannya dengan tingkat produksi dibedakan menjadi faktor produksi tetap (fixed input) dan variabel tetap (variable input). Faktor produksi tetap adalah faktor produksi yang jumlah pengunaannya tidak tergantung pada jumlah poduksi. Ada atau tidak adanya kegiatan produksi, faktor produksi itu haruslah tetap tersedia. Sementara jumlah pengunaan faktor produksi variable tergantung pada produksinya. Makin besar tingkat produksi, makin banyak faktor produksi variable yang digunakan. Pengertian faktor produksi tetap variabel, terkait erat dengan waktu yang dibutuhkan untuk menambah atau mengurangi faktor produksi tersebut. Mesin dikatakan sebagai faktor produksi tetap karena dalam jangka pendek (kurang dari setahun) susah untuk ditambah atau dikurangi. Sementara buruh dikatakan faktor produksi variable karena jumlah kebutuhannya dapat disediakan dalam waktu kurang dari satu tahun. Dalam jangka panjang (long run) dan sangat panjang (very long run) semua produksi sifatnya variabel. Perusahaan dapat menambah atau mengurangi kapasitas produksinya dengan menambah atau mengurangi mesin produksi.

Lebih lanjut lagi, Ghazali menyebutkan bahwa beberapa faktor produksi antara lain : pertama, tanah dengan segala poensinya, sebagai barang yang tidak akan pernah bisa dipisahkan dari bahasan tentang produksi ; kedua, tenaga kerja karna kualitas dan kuantitas produksi sangat ditentukan oleh tenaga kerja ; ketiga, modal/capital, objek material yang digunakan untuk memproduksi suatu kekayaan ataupun jasa ekonomi ; keempat, manajemen keuangan, untuk mendapatkan kualitas produksi yang baik diperlukan menejemen yang baik juga; kelima, teknologi, alat-alat produksi baik berupa mesin, pabrik maupun yang lainnya; keennam, bahan baku ataupun material yang berupa pertambanga, pertanian, hewan. Untuk lebih jelas lagi, simak penjelasan di bawah ini.

1.      Tanah

Tanah telah menjadi faktor produksi terpenting sejak dahulu kala. Penekanan pada penggunaan tanah-tanah mati (ihya’ al-mawat) menunjukkan perhatian Rasulullah SAW dalam penggunaan sumer daya bagi kemakmuran rakyat. Islam mempunyai komitmen untuk melaksanakan keadilan dalam hal pertanahan. Islam mengakui adanya kepemiikan atas sumber daya alam yang ada, dengan selalu mengupayakan penggunaan dan pemeliharaan yang bai atas sumber daya tersebut.

2.      Tenaga Kerja

Tenaga kerja merupakan human capital bagi suatu perusahaan. Kesuksesan suat produksi terletak pada kinerja sumber daya manusia yang ada dalamnya termasuk di antaranya kinerja para tenaga kerja. Sangat banyak sekali ajaran yang tertulis dalam Al-Qur’an dan Hadis tentang bagaimana seharusnya hubungan antara atasan dan bawahan dan bawahannya terbangun. Sehingga dasar-dasar ajaran tersebut bisa ditetapkan di antara komisaris dengan diereksi, antara direksi dan karyawan, dan lain sebagainya. Tenaga kerja yang memiliki skill dan integritas yang baik merupakan model utama bagi suatu perusahaan, dilain model-model yang lainnya. Karena secara umum, banyak di antara ahli ekonomi yang menyatakan bahwa tenaga kerja adalah satu-satunya produsen, dan pangkal produktifitas dari semua faktor produksi yang lainnya.Tanah, modal, mesin, manajerial yang baik tidak akan bisa menghasilkan suatu barang/jasa tanpa adanya tenaga kerja.

3.      Modal

Modal merupakan faktor yang sangat penting dalam satu produksi. Tanpa adanya modal, produsen tidak akan bisa menghasilkan suatu barang atau/jasa. Modal adalah sejumlah kekayaan yang bisa saja berupa asset ataupun intangible assets, yang isa digunakan untuk menghasilkan suatu kekayaan. Dalam Islam, modal suatu usaha haruslah bebas dari riba. Dalam berapa cara perolehan modal, Islam engatur suatu sistem yang lebih baik , untuk menjadi hk produsen dan juga hak pemilik modal, agar tercapai suatu mashlahah dalam suatu kerja sama yang dilakukan oleh masing-masing pihak.

4.      Manajemen Produksi

Beberapa faktor produksi diats tidak akan menghasilkan profit yang baik ketika tidak ada manajemen yang baik. Karena tanah, tenaga kerja,modal, dan lain sebagainya tidak akan bisa berdiri dengan sendirinya. Semua memerlkan suatu pengetahuan yang baik, berupa suatu organisasi, ataupun suatu manajemen yang bisa menerbitkan, mengatur merencanakan,  dan mengefaluasi segala kinerja yang akan an telah dihasilkan oleh masing-asing devisi. Di dalam Al-Qur’an, kata yang berkaitan dengan manajerial yang diungkapkan dalam beberapa bentuk, yaitu  yudabbiru, atadabbarun, yatadabbar,  dan al-mudabbirat.    

5.      Teknologi

Di era kemajuan produksi yang ada pada saat ini, taknelogi mempunyai peranan yang sangat besar dalam sektor ini. Berapa banyak produsen yang kemudian tidak bisa survive karena adanya kompetitor lainnya dan lebih banyak yang bisa menghasikan barang/jasa jauh lebih baik karna didukung oleh faktor teknologi. Misalya ketika seorang tenaga kerja menjahit sebuah baju dengan menggunakan mesin jahit biasa, dalam satu jam ia bisa menghasilkan 1000 tusukan. Hal ini berbeda jika dikerjakan oleh mesin yang telah canggih karena kemajuan teknologi tersebut akan bisa menghasilkan 100.000. tusukan. Maka akan terlihat suatu persaingan yang tidak seimbang antaraprodusen yang enggunakan teknologi dalam aktivitas produksinya.

6.      Bahan Baku

Bahan baku terbagi dua macam, adakalanya bahan baku tersebut merupakan sesuatu yang harus dapat ataupun dihasilkan oleh alam, tanpa ada penggantinya. Ada juga yang memang dari alam akan tetapi, bisa diarikan bahan lain untuk menggantikan bahan yang telah ada. Ketika seorang produsen akan memproduksi sutu barang/jasa, maka salah satu hal yang harus dipikirkan yatu bahan baku. Karena jukalau bahan baku tersedia dengan baik, maka produksi akan berjalan dengan lancar, jikalau sebaliknya, maka akan menghambat jalannya suatu produksi. Maka dari itu seorang produsen haruslah mempeajari terlebih dahulu saluran-saluran penyediaan bahan baku, agar aktivitas produksi berjalan dengan ancar .

 

D.    Tujuan Produksi

Terdapat upaya-upaya untuk mengetahui tujuan produksi dalam ekonomi islam. Pertumbuhan ekonomi yang merupakan wujud produksi dalam islam bertujuan;

a.       Memenuhi kebutuhan manusia.

 Manusia memiliki beragam kebutuhan terhadap barang dan jasa yang harus dipenuhi dengan kegiatan produksi. Apalagi jumlah manusia terus bertambah.

 

b.      Mencari keuntungan atau laba.

Dengan memproduksi barang dan jasa, produsen (orang yang memproduksi) berharap bisa menjualnya dan memperoleh laba sebanyak-banyaknya.

 

c.       Menjaga kelangsungan hidup perusahaan.

Dengan memproduksi barang dan jasa, produsen akan memperoleh pendapatan dan laba dari penjualan produknya, yang dapat digunakan untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan termasuk kehidupan para karyawan.

 

d.      Meningkatkan mutu dan jumlah produksi.

Produsen selalu berusaha memuaskan keinginan konsumen. Dengan berproduksi, produsen mendapat kesempatan melakukan uji coba (eksperimen) untuk meningkatkan mutu sekaligus jumlah produksinya agar lebih baik dari produksi sebelumnya.

 

e.       Mengganti barang-barang yang aus dan rusak karena dipakai atau karena bencana alam. Semua itu diganti dengan cara memproduksi barang yang baru.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengertian produksi dalam Islam

A.      P engertian Produksi Produksi merupakan urat nadi dalam kegiatan ekonomi,dalam kegiatan ekonomi tidak akan pernah ada kegiatan kon...