A. Pengertian Produksi
Produksi
merupakan urat nadi dalam kegiatan ekonomi,dalam kegiatan ekonomi tidak akan
pernah ada kegiatan konsumsi,distribusi atau perdagangan barang atau jasa jika
tidak diawali oleh kegiatan produksi.secara umum yang kita kenal produksi
adalah menghasilkan barang atau jasa yang memiliki nilai guna,dalam istilah
ekonomi ,produksi merupakan suatu proses atau siklus kegiatan-kegiatan ekonomi
untuk menghasilkan barang atau jasa tertentu dalam memanfaatnkan faktor-faktor
produksi dalam waktu tertentu.dalam ekonomi islam,devinisi produksi yaitu usaha
atau kegiatan manusia untuk menciptakan atau menghasilkan barang atau jasa tersebut memiliki nilai guna yang
berbeda untuk kebutuhan manusia dalam bidang ekonomi.Nilai guna barang tersebut
yaitu:
·
Nilai guna
bentuk(form utility)
Yaitu suatu barang akan
memiliki nilai guna apabila telah mengalami perubahan bentuk.contoh: kain
·
Nilai guna
tempat (place utility)
Yaitu nilai guna suatu
barang akan lebih tinggi karena perbedaan tempatnya.contoh: pasir,batu
·
Nilai guna
kepemilikan (ownership utility)
Ialah nilai guna barang
tersebut telah berpindah kepemilikannya.contoh:sepatu ditoko belum ada yang
membeli
·
Nilai guna
waktu(time utility)
Yaitu nilai guna suatu
barang akan bertambah kalau barang tersebut digunakan pada saat yang
tepat.contoh : jaket,payung
B.
MACAM-MACAM
KEGIATAN PRODUKSI
a. Kegiatan
produksi berdasarkan proses produksi
1. Kegiatan
produsi langsung,yaitu kegiatan menciptakan ,membuat,atau menghasilkan barang
secara langsung dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan manusiadan dapat
dirasakan langsung
2. Kegiatan
produksi tidak langsung,yaitu kegiatan memberikan pelayanan jasa kepada
masyarakat yang hasilnya tidak secara langsung dapat dinikmatti tetapi melalui
proses dan waktu yang lama.
b. Kegiatan
produksi berdasarkan tujuan hasil produksi
1. Produksi
teknis,kegiatan produksi yang bertujuan menambah nilai guna barang tanpa menghitungkan
laba atau rugi atau disebut pula produksi nonekonomi
2. Produksi
ekonomi,kegiatan produksi untuk menambah nilai guna barang dengan
memeperhitungkan laba atau rugi.
3. Produksi
nonekonomi,kegiatan produksi dalam meningkatkan nilai guna barang dengan tidak
memeperoleh keuntungan.
c. Kegiatan
produksi berdasarkan jenis barang yang diproduksi
1. Produksi
barang,yaitu kegiatan menciptakan dan menambah nilai guna barang dengan cara
menambah bentuk maupun sifat.
2. Produksi
jasa,kegiatan menciptakan dan menambah nilai suatu barang yang tidak dapat
diubah bentuk maupun sifatnya dan hasilnya berupa jasa.
C.
Faktor-Fator
Produksi Dalam Isalm
Dalam aktifitas produksinya, mengubah
faktor poduksi menjadi barang/jasa. Berdasarkan hubungannya dengan tingkat
produksi dibedakan menjadi faktor produksi tetap (fixed input) dan variabel
tetap (variable input). Faktor produksi tetap adalah faktor produksi yang
jumlah pengunaannya tidak tergantung pada jumlah poduksi. Ada atau tidak adanya
kegiatan produksi, faktor produksi itu haruslah tetap tersedia. Sementara
jumlah pengunaan faktor produksi variable tergantung pada produksinya. Makin
besar tingkat produksi, makin banyak faktor produksi variable yang digunakan.
Pengertian faktor produksi tetap variabel, terkait erat dengan waktu yang
dibutuhkan untuk menambah atau mengurangi faktor produksi tersebut. Mesin
dikatakan sebagai faktor produksi tetap karena dalam jangka pendek (kurang dari
setahun) susah untuk ditambah atau dikurangi. Sementara buruh dikatakan faktor
produksi variable karena jumlah kebutuhannya dapat disediakan dalam waktu
kurang dari satu tahun. Dalam jangka panjang (long run) dan sangat panjang
(very long run) semua produksi sifatnya variabel. Perusahaan dapat menambah
atau mengurangi kapasitas produksinya dengan menambah atau mengurangi mesin
produksi.
Lebih
lanjut lagi, Ghazali menyebutkan bahwa beberapa faktor produksi antara lain :
pertama, tanah dengan segala poensinya, sebagai barang yang tidak akan pernah
bisa dipisahkan dari bahasan tentang produksi ; kedua, tenaga kerja karna
kualitas dan kuantitas produksi sangat ditentukan oleh tenaga kerja ; ketiga,
modal/capital, objek material yang digunakan untuk memproduksi suatu kekayaan
ataupun jasa ekonomi ; keempat, manajemen keuangan, untuk mendapatkan kualitas
produksi yang baik diperlukan menejemen yang baik juga; kelima, teknologi,
alat-alat produksi baik berupa mesin, pabrik maupun yang lainnya; keennam,
bahan baku ataupun material yang berupa pertambanga, pertanian, hewan. Untuk
lebih jelas lagi, simak penjelasan di bawah ini.
1. Tanah
Tanah telah menjadi faktor produksi terpenting sejak
dahulu kala. Penekanan pada penggunaan tanah-tanah mati (ihya’ al-mawat)
menunjukkan perhatian Rasulullah SAW dalam penggunaan sumer daya bagi
kemakmuran rakyat. Islam mempunyai komitmen untuk melaksanakan keadilan dalam
hal pertanahan. Islam mengakui adanya kepemiikan atas sumber daya alam yang
ada, dengan selalu mengupayakan penggunaan dan pemeliharaan yang bai atas
sumber daya tersebut.
2. Tenaga
Kerja
Tenaga kerja merupakan human capital bagi suatu
perusahaan. Kesuksesan suat produksi terletak pada kinerja sumber daya manusia
yang ada dalamnya termasuk di antaranya kinerja para tenaga kerja. Sangat
banyak sekali ajaran yang tertulis dalam Al-Qur’an dan Hadis tentang bagaimana
seharusnya hubungan antara atasan dan bawahan dan bawahannya terbangun.
Sehingga dasar-dasar ajaran tersebut bisa ditetapkan di antara komisaris dengan
diereksi, antara direksi dan karyawan, dan lain sebagainya. Tenaga kerja yang
memiliki skill dan integritas yang baik merupakan model utama bagi suatu
perusahaan, dilain model-model yang lainnya. Karena secara umum, banyak di
antara ahli ekonomi yang menyatakan bahwa tenaga kerja adalah satu-satunya
produsen, dan pangkal produktifitas dari semua faktor produksi yang
lainnya.Tanah, modal, mesin, manajerial yang baik tidak akan bisa menghasilkan
suatu barang/jasa tanpa adanya tenaga kerja.
3. Modal
Modal merupakan faktor yang sangat penting dalam
satu produksi. Tanpa adanya modal, produsen tidak akan bisa menghasilkan suatu
barang atau/jasa. Modal adalah sejumlah kekayaan yang bisa saja berupa asset
ataupun intangible assets, yang isa digunakan untuk menghasilkan suatu
kekayaan. Dalam Islam, modal suatu usaha haruslah bebas dari riba. Dalam berapa
cara perolehan modal, Islam engatur suatu sistem yang lebih baik , untuk
menjadi hk produsen dan juga hak pemilik modal, agar tercapai suatu mashlahah
dalam suatu kerja sama yang dilakukan oleh masing-masing pihak.
4. Manajemen
Produksi
Beberapa faktor produksi diats tidak akan
menghasilkan profit yang baik ketika tidak ada manajemen yang baik. Karena
tanah, tenaga kerja,modal, dan lain sebagainya tidak akan bisa berdiri dengan
sendirinya. Semua memerlkan suatu pengetahuan yang baik, berupa suatu
organisasi, ataupun suatu manajemen yang bisa menerbitkan, mengatur
merencanakan, dan mengefaluasi segala
kinerja yang akan an telah dihasilkan oleh masing-asing devisi. Di dalam
Al-Qur’an, kata yang berkaitan dengan manajerial yang diungkapkan dalam
beberapa bentuk, yaitu yudabbiru,
atadabbarun, yatadabbar, dan
al-mudabbirat.
5. Teknologi
Di era kemajuan produksi yang ada pada saat ini,
taknelogi mempunyai peranan yang sangat besar dalam sektor ini. Berapa banyak
produsen yang kemudian tidak bisa survive karena adanya kompetitor
lainnya dan lebih banyak yang bisa menghasikan barang/jasa jauh lebih baik
karna didukung oleh faktor teknologi. Misalya ketika seorang tenaga kerja
menjahit sebuah baju dengan menggunakan mesin jahit biasa, dalam satu jam ia
bisa menghasilkan 1000 tusukan. Hal ini berbeda jika dikerjakan oleh mesin yang
telah canggih karena kemajuan teknologi tersebut akan bisa menghasilkan
100.000. tusukan. Maka akan terlihat suatu persaingan yang tidak seimbang
antaraprodusen yang enggunakan teknologi dalam aktivitas produksinya.
6. Bahan
Baku
Bahan baku
terbagi dua macam, adakalanya bahan baku tersebut merupakan sesuatu yang harus
dapat ataupun dihasilkan oleh alam, tanpa ada penggantinya. Ada juga yang
memang dari alam akan tetapi, bisa diarikan bahan lain untuk menggantikan bahan
yang telah ada. Ketika seorang produsen akan memproduksi sutu barang/jasa, maka
salah satu hal yang harus dipikirkan yatu bahan baku. Karena jukalau bahan baku
tersedia dengan baik, maka produksi akan berjalan dengan lancar, jikalau
sebaliknya, maka akan menghambat jalannya suatu produksi. Maka dari itu seorang
produsen haruslah mempeajari terlebih dahulu saluran-saluran penyediaan bahan
baku, agar aktivitas produksi berjalan dengan ancar .
D.
Tujuan
Produksi
Terdapat
upaya-upaya untuk mengetahui tujuan produksi dalam ekonomi islam. Pertumbuhan
ekonomi yang merupakan wujud produksi dalam islam bertujuan;
a.
Memenuhi kebutuhan manusia.
Manusia memiliki beragam kebutuhan terhadap
barang dan jasa yang harus dipenuhi dengan kegiatan produksi. Apalagi jumlah
manusia terus bertambah.
b.
Mencari keuntungan atau laba.
Dengan
memproduksi barang dan jasa, produsen (orang yang memproduksi) berharap bisa
menjualnya dan memperoleh laba sebanyak-banyaknya.
c.
Menjaga kelangsungan hidup
perusahaan.
Dengan
memproduksi barang dan jasa, produsen akan memperoleh pendapatan dan laba dari
penjualan produknya, yang dapat digunakan untuk menjaga kelangsungan hidup
perusahaan termasuk kehidupan para karyawan.
d.
Meningkatkan mutu dan jumlah
produksi.
Produsen
selalu berusaha memuaskan keinginan konsumen. Dengan berproduksi, produsen
mendapat kesempatan melakukan uji coba (eksperimen) untuk meningkatkan mutu
sekaligus jumlah produksinya agar lebih baik dari produksi sebelumnya.
e. Mengganti
barang-barang yang aus dan rusak karena dipakai atau karena bencana alam. Semua
itu diganti dengan cara memproduksi barang yang baru.