Selasa, 07 Juli 2020

PENGARUH STRATEGI PEMASARAN SEBLAK BRENGSE-SREET PADA UANG SAKU MAHASISWA IAIN JEMBER

Semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya terutama dalam kebutuhan pangan, maka semakin meningkatnya pula keanekaragaman kebutuhan masyarakat terutama dalam hal makanan. Di Indonesia mempunyai banyak sekali keanekaragaman makanan, dan setiap daerah mempunyai karakteristik-karakteristik tersendiri, dilihat dari sosial budaya, tingkah laku atau dari segi kebiasaan. Semua itu dipengaruhi oleh keadaan  lingkungan tempat tinggal, iklim atau tingkat penghasilan yang berbeda-beda.

Masyarakat Indonesia semakin kreatif dan inovatif dalam membuat resep baru untuk meningkatkan kebutuhan pangan mereka sehari – hari, mereka juga kreatif dalam membuat jajanan dari berbagai daerah. Dalam hal ini saya akan melakukan tugas penelitian jajanan khas Bandung yang sudah tidak asing lagi didengar atau dirasa oleh masyarakat kota Jakarta yang mayoritas menyukai jajanan dengan rasa pedas yaitu“Seblak”. Selain rasanya yang enak dan pedas harganya pun relatif murah terjangkau oleh semua kalangan dan bahannya pun mudah didapat serta cara pembuatannya juga cukup mudah.

            Seiring dengan banyaknya mahasiswa pendatang di IAN Jember, memberikan daya kreatif bagi sebagian mahasiswa untuk berjualan di sekitaran kampus, mereka menganggap ketika berjualan mereka akan mendapatkan uang saku tambahan perbulannya. Usaha penjualan“Seblak” ini merupakan usaha kecil yang dijalankan sebagian mahasiswa IAIN jember untuk sementara dalam menambah pemasukan kebutuhan hidup sehari-hari di kota perantauan.

            Ketika berbicara tentang penjualan yang di lakukan masyarakat tidak luput dari strategi pemasaran yang di lakukan agar makanan atau julanan yang mereka kelola dapat di minati oleh masyarakat sekitar sehingga bisa memberi keuntungan untuk para penjual, misalnya pada penjualan makanan seblak ini. Persaingan yang semakin luas menyebabkan harus adanya strategi pemsaran yang harus dilakukan agar usaha nya tetap berkembang.

            Menurut Philip Kotler (2000, 4) definisi pemasaran merupakan proses sosial dan managerial dimana perorangan dan kelompok mendapatkan kebutuhan mereka dengan menciptakan, penawaran produk yang bernilai masing-masing. Strategi pemasaran akan bisa berguna dengan optimal bila didukung dengan perencanaan yang terstruktur baik secara internal maupun eksternal. Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia, proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran, mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), pengiriman barang (place) dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang bekerja di bidang pemasaran sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju.

Dalam strategi pemasaran yang tepat dan terbaik untuk diterapkan, salah satunya pengusaha dapat melihat dari faktor bauran pemasaran, hal tersebut penting karena bauran pemasaran merupakan salah satu pokok pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian suatu produk. Jika pengusaha tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan oleh konsumen, maka dapat dipastikan bahwa pedagang akan kehilangan banyak kesempatan untuk menjaring konsumen dan produk yang ditawarkan akan sia-sia.

1.      PENGERTIAN STRATEGI

Menurut Anthony, Parrewe dan Kacmar (1999) strategi dapat didefinisikan sebagai formulasi misi dan tujuan organisasi, termasuk di dalamnya adalah rencana aksi (action plans) untuk mencapai tujuan tersebut dengan secara eksplisit mempertimbangkan kondisi persaingan dan pengaruh-pengaruh kekuatan di luar organisasi yang secara langsung atau tidak berpengaruh terhadap kelangsungan organisasi (Nainggolan, 2008)

2.      PENGERTIAN PEMASARAN

Pemasaran merupakan proses sosial dan managerial dimana perorangan dan kelompok mendapatkan kebutuhan mereka dengan menciptakan, penawaran produk yang bernilai masing-masing. Strategi pemasaran akan bisa berguna dengan optimal bila didukung dengan perencanaan yang terstruktur baik secara internal maupun eksternal. Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia, proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran, mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), pengiriman barang (place) dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang bekerja di bidang pemasaran sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju.

1.      DAYA KREATIF

Daya kreatif adalah kemampuan atau daya untuk menciptakan suatu hal atau cara baru dari hal-hal yang sebelumnya tidak ada. Daya kreatif juga bisa dikatakan memiliki daya cipta atau kemampuan untuk menciptakan suatu hal yang baru. Hal baru tersebut sendiri bisa berupa sebuah gagasan atau juga sebuah pernyataan yang cenderung berbeda dengan kenyataan yang sebelumnya telah ada. Dalam kamus besar bahasa indonesia, kreatif diartikan sebagai punya daya cipta, mampu menciptakan atau bersifat daya cipta.

1.      UANG SAKU

Menurut Collins dictionary.com, uang saku merupakan sejumlah kecil uang yang diberikan kepada anak-anak oleh orang tua sebagai tunjangan dalam jangka waktu mingguan. Menurut penulis, uang saku merupakan pendapatan yang diperoleh seorang anak dari orang tuanya, dimana uang saku ini dapat mempengaruhi bagaimana pola konsumsi seseorang. Umumnya semakin tinggi uang saku, semakin tinggi pula kegiatan konsumsi seseorang. Uang saku merupakan faktor yang dapat mempengaruhi pengeluaran konsumsi mahasiswa, dengan rata-rata pendapatan uang saku yang berbeda-beda dari setiap mahasiswa yang diterimanya setiap hari, setiap minggu, atau setiap bulannya. Sebagian besar mahasiswa mengandalkan uang saku yang didapatnya untuk digunakan dalam berkonsumsi dalam periode waktu tertentu, sehingga uang saku dan pengeluaran konsumsinya berbanding lurus (Syahrina, 2008 dikutip dalam Karoma).

A.    STARTEGI PEMASARAN

1.      Produk

Seblak yang di jual seorang mahasiswa iain jember yakni seblak yang di beri nama seblak brengse-sreet. Seblak ini adalah sebuah makanan yang berasal dari sunda, lalu merambat ke daerah sekitaran jawa barat yang sampai saat ini tidak asing di telinga masyarakat mengenai seblak, khususnya di daerah jember. Makanan seblak ini saya tujukan untuk semua golongan usia di daerah jember yang suka dengan kebiasaan mengkonsumsi makanan pedas, orang tua pun sangat menyukai makanan pedas di namakan seblak ini. Produk seblak yang saya jualkan di sekitaran kampus ini memiliki cita rasa yang sangat gurih, agak asin serta pedas sesuai dengan permintaan konsumen

1.      price (harga)

harga yang di tawarkan oleh penjual seblak brengse-sreet ini lumayan tidak menguras kantong para konsumen, yakni sesuai dengan selera pedas konsumen. Dan harganya yakni sesuai dengan kantong para mahasiswa, yaitu:

Description: I:\WhatsApp\Media\WhatsApp Images\IMG-20180328-WA0009.jpg

Itulah beberapa harga seblak brengse-sreet yang di jual oleh sekelompok mahasiswa iain jember

2.      place (tempat)

Laku atau tidaknya sebuah usaha sangat tergantung dalam pemilihan lokasi usaha tersebut. Memilih lokasi yang strategis dan  memiliki daya beli yang cukup dan sesuai dengan segmen yang dituju sangat mendongkrak penjualan usaha tersebut. Lokasi penjualan seblak brengse-sreet ini lokasinya tidak jauh di daerah kampus yakni di lapangan mangli, petigaan indomaret yang dimana setiap harinya banyak mahasiswa yang berlalu lalang setiap harinya di lapangan mangli. Karna disana merupakan sasaran penjualan dari awal bagi penjual seblak brengse-sreet.

3.      promotion (promosi)

Target dari usaha ini adalah semua kalangan usia mulai dari anak-anak sampai  para orang tua dan juga para mahasiswa. Promosi yang dilakukan oleh penjualan seblak brengse-sreet ini menggunakan promosi sosmed, dimana mereka menawarkan lewat media sosmed misalnya WA, BBM dan INSTAGRAM. Tak hanya itu, para penjual seblak brengse-sreet ini juga melakukan Orderan seblak, dimana yang di maksud disini pembeli hanya memesan lewat WA atau media sosial lainnya dan kemudian akan di antar langsung ke kosan atau sesuai dengan alamat yang sudah memesannya dengan menyantumkan nama dan alamat. Begitu praktis cara bepromosinya seblak brengse-sreet ini. Tak hanya itu saja para penjual seblak brengse-sreet ini juga memberi kupon dan setiker kepada pembeli sehingga menambah minat pembeli tetap berlangganan seblak di seblak brengse-sreet. Dimana untuk kupon setiap pembelian 10 seblak gratis 1 seblak dan pemberian stiker untuk pembeli yang membeli seblak diatas level 5.

4.      people (SDM)

Dalam menjalankan usaha seblak brengse-sreet ini tiga orang yang terlibat dalam penjualan atau memasarkan produknya. Disini ada tiga orang dan setiap orang memiliki bagian-bagiannya.

1.      Adi putra sebagai Owner dan pemasak

2.      Doni pratama sebagai pemasak dan pengantar

3.   Aulia tri yulianti sebagai merebus semua bahan misalnya kerupuk, mie dan kmakaroni, juga penyedia bumbu, sebagai pengorderan dan pengantar kesetiap alamat pemesan dan juga pemegang uang hasil penjualan (admin keuangan).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengertian produksi dalam Islam

A.      P engertian Produksi Produksi merupakan urat nadi dalam kegiatan ekonomi,dalam kegiatan ekonomi tidak akan pernah ada kegiatan kon...